Minggu, 26 Februari 2012

Kewajiban dan Jumlah shalat

>> Diriwayatkan dari Anas ibn Malik r.a :
      Seseorang bertanya kepada Nabi Saw,
      " wahai rasulullah , ada  berarpa shalat yang diwajibkan Allah kepada hamba-hamba-Nya ?"
      beliau menjawab "Allah mewajibkan lima shalat kepada hamba hamba-Nya "
      ia bertanya lagi "ya Rasulullah adakah sesuatu sebelum dan sesudah nya ?"
      Beliau menjawab "Allah mewajibkan lima shalat kepada hamba-hamba-Nya"
      orang itu bersumpah bahwa ia tidak akan menmbah atau mengurangi kewajiban tersebut sedikitpun.
      Kemudian Rasulullah bersada "jika ia menepatinya sungguh ia akan masuk surga"
       (HR. Muslim, Al-tirmidzi dan Al-Nasa'i)


>> Diriwayatkan dari Anas ibn Malik r.a :
     shalat yang diwajibkan kepada Nabi saw pada malam isra' ada lima puluh,lalu dikurangi sampai akhirnya
     ditetapkan lima shalat. kemudian Nabi saw diseru " Hai muhammad, sesungguhnya ketetapan-Ku tidak 
     berubah. dengan lima shalat ini, pada hakikatanya kamu memiliki lima puluh shalat"
  (HR. Al-Bukhari, Muslim, Al-tirmidzi dan Al-Nasa'i)

>> Diriwayatkan dari Abdullah ibn 'abbas r.a :
      Allah menetapkan kewajiban shalat melalui lisan Nabi kalian empat rakaat dalam kehadiran (hadhr), dua
      rakaat dalam perjalanan (safar) serta satu rakaat apabila dalam ketakutan (khauf).
(HR.  Muslim,Abu dawud dan Al-Nasa'i)

>>  Diriwayatkan dari 'A'isyah r.a : ia berkata 
      Allah mewajibkan shalat - ketika pertama kali diwajibkan dua rakaat lalu disempurnakan (menjadi 
      empat rakaat) dalam kehadiran, sementara dalam perjalanan ditetapkan (dua rakaat) seperti petama 
      diwajibkan.
  (HR. Al-Bukhari, Muslim,Malik, Abu dawud dan Al-Nasa'i)

Rabu, 08 Februari 2012

Mitos Sesat tentang Jilbab

Berbagai media massa , iklam iklan sampo kian gencar mempromosikan cara cara menjadikan rambut lebih indah menawan. isinya berupaya mempengaruhi para wanita agar memiliki rambut lebih bagus, tidak berketombe tidak rontok dan selalu menwan .Rupanya , dibalik gencarnya iklan iklan perawatan rambut ada kalangan  yang mengaitkan rambut indah dengan kewajiban berjilbab. katanya, memakai jilbab bisa mengakibatkan ketombe, rambut rontok dan segala jenis penyakit rambut lainnya. hal tersebut menyebabkan ada yang betambah enggan memakai jilbab , menjadi ragu ragu, dan ada yang langsung melepas jilbabnya demi sebuah keindahan rambut. menurut hasil penilitian yang dilakukan dr.Detty DK di fakultas kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2001 membuktikan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pemakai jilbab dengan ketombe.

sebenarnya munculnya tudingan yang mengaitkan ketombe rambut rontok dan jilbab dikarenakan salah dalam pemakaian jilbab. 

1. Pemakaian jilbab yang terlalu sempit atau ngepress (seperti model yang lagi ngetrend, kain dililit lilit dikepala sampai leher) sehingga tidak ada rongga udara atau sirkulasi udara didalam nya padahal kulit juga melakukan kegiatan bernafas. sementara pemakaian jilbab bisa seharian.
2. Memakai jilbab dalam kondisi rambut basah.
3.menggunakan shampo yang tidak sesuai dengan jenis rambut
4. menu makanan yang kurang tepat dll.


jadi wajar bila ada yang "terjangkit" ketombe semasa memakai jilbab.


selain mitos jilbab mengakibatkan ketombe dan rambut rontok sebenarnya masih banyak alasan para muslimah memakai jilbab. seperti contohnya "memakai jilbab membuat saya tidak bisa berhias" . Saat ini beredar pemahaman berhias yang berkembang ditengah masyarakat bahwa berhias adalah mengenakan pakian berbahan tipis, 'tengtop' , 'hotpans' rok mini, rambut terurai panjang ditambah parfum yang jarak 5 meter saja sudah tercium wanginya dan semua itu dikenakan diluar rumah. sesungguhnya pemahaman berhias itu hanya akan menjauhkan kita semua dari identitas sejati sebagai muslimah karena mengikuti orang orang kuffar. islam tidaklah pernah melarang kita untuk berhias bahkan berhias wajib bagi yang sudah menikah (dihadapan suaminya). islam sendiri memiliki aturan yang jelas tentang cara berhias. berhias boleh dilakukan hanya untuk sesama kalangan saja. wajib berhias untuk suaminya, tidak untuk mengumbar aurat diluar rumah.


saudariku, tahukah engkau Rasulullah telah bersabda : "ada dua golongan yang mencambuk manusia dengan cambuk yang mirip ekor sapi atau semacamnya serta perempuan-perempuan yang berpakaian tipis dan transparan berjalan genit dan berlenggak lenggok. yang kepala mereka menyerupai punuk unta yang panjang lehernya. mereka tidak akan masuk surga dan tidak pula mencium baunya. padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian. "(HR. Muslim)


ada pula yang menggap "dengan memakai jilbab saya tidak terlihat cantik". sungguh saudari ku, sepenglihatan saya wanita yang mengenakan jilbab akan terlihat lebih rapih, sopan, dan terhormat. 


"biarlah kau sembunyikan kecantikan , lekuk indah tubuhmu, dan rambut teruraimu itu agar saat kau menampakkan nya pada suami mu, tidak ada sidik jari lelaki yg bukan muhrim mu menempel disana" 
Semangat berjilbab

Pertolongan Allah

Segala puji hanya bagi Allah swt, shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw keluarga, dan para sahabat nya. Sahabat kontemporer ada sebuah kisah seorang wanita yang saya baca dari sebuah buku "50 nasihat untuk wanita" , semoga bisa diambil ibrohnya (hikmah).

Ada seorang wanita shalihah lagi bertaqwa (insyaAllah).Dia senang kepada kebaikan dan tidak pernah bosan berdzikir kepada Allah, tidak pernah berkata kotor. Jika mengingat neraka dia merasa takut dan hatinya guncang,bergegas ia semakin mendekatkan diri kepada Allah.Namun ketika mengingat surga, ia langsung menangis dan terharu mengingat seberapa banyaknya kesenangan keindahan yang ada didalamnya lalu ia berdo'a agar ia termasuk golongan ahli surga. ia berlaku lemah lembut dan cinta terhadap makhluk Allah.
Suatu ketika dia merasa sakit dibagian kakinya dengan segera diminyaki dan dikompresnya , tetapi rasa sakit itu terus bertambah. setelah diperiksa ke dokter, ternyata ia mengidap penyakit kanker. Keputusan dokter saat itu adalah mengamputasi kakinya agar tidak menyebar ke tempat lain. Ia pasrah terhadap keputusan dokter dan takdir Allah Ta'ala terhadapnya. Sungguhpun begitu lidahnya tidak pernah berhenti berdzikir kepada Allah swt.
Proses operasi pun dimulai dengan ditangani oleh pakar pakar kedokteran dibidang tersebut . Alat pemotong diletakkan didaerah yang ingin di amputasi, dengan sangat teliti dan was was, disalurkan aliran listrik pada alat tersebut. tapi disaat akan bergerak alat pemotong itu patah. para dokter yang ada disitu terkejut. diulangi lagi operasi dengan menggunakan alat yang baru, namun keadaan tetap seperti semula. alat pemotong itu patah lagi, ketika alat pemotong itu patah untuk yang ketiga kalinya (hal tersebut untuk pertamakalinya terjadi dalam sejarah operasi amputasi) terlihat wajah para dokter yang menangani operasi itu terheran. para dokterpun melakukan musyawarah dan memutuskan untuk melukai bagian kaki yang akan diamputasi. namun ketika pisau operasi hendak menyentuh  pahanya, para dokter melihat darah menggumpal dengan bentuk yang menjijikan muncul dengan sendirinya dari kaki pasien. saat itu ia menjerit dan seketika rasa sakit yang ia derita hilang begitu saja tanpa bekas. kemudian ia mencoba untuk menggerakan kakinya, berjalan dan ternyata ia tidak merasa sakit sedikitpun. ia melihat suaminya bercakap cakap dengan para dokter yang menanganinya yang terlihat masih terheran heran dengan kejadian tersebut. tersepakatilah oleh para dokter bahwasanya itulah inayah (pertolongan) Allah SWT.


saudariku yang mengakui dirinya muslimat, kisah tersebut adalah sebuah contoh dari beberapa contoh para wali Allah yang telah berpegang teguh kepada perintah-Nya. mereka lebih mengutamakan ridha Allah daripada ridha selain-Nya. hati mereka dipenuhi dengan rasa cinta terhadap-Nya , senantiasa berdzikir tanpan merasa jemu, sehingga dzikrullah itu baginya seakan senandung yang merdu. lidahnya tidak perah lelah , bahkan mereka menemukan didalamnmya kenikmatan serta kelezatan iman. mereka menerima semua perintah khaliqnya dengan senang hati dan menjalankan hukum hukum -Nya dengan rasa cinta kepada-Nya.