Rabu, 28 April 2010

Manfaat Blog Bagi Dunia Pendidikan

Sobat kontemporer, Belakangan ini,blog telah menjadi gaya hidup. Kegiatan blogging telah menjamur di mana-mana dari berbagai kalangan dan setiap elemen masyarakat. Entah itu hanya sebagai buku harian, ungkapan opini, ide, kreatifitas hingga untuk meraup penghasilan lebih dari berbagai macam bisnis dunia maya.

Dengan munculnya keragaman dalam dunia blog senidiri maka terciptalah sebuah dunia maya yang sangat kompleks dan saling melengkapi tak jauh bedanya dengan dunia nyata. Dengan mendapatkan informasi dengan cepat, media sosialisasi (online), mempererat persahabatan, membangun sebuah komunitas, hingga menambah penghasilan dan lain sebagainya. Dari situlah blog bisa menjadi sebuah candu bagi seseorang, hingga tak heran kalau ada seseorang yang rela menghabiskan sebagian besar waktunya di dunia maya.
Namun Blog tidak hanya untuk hal tersebut, Blog juga dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan.
Misalnya untuk mengembangkan proses transfer ilmu.
Dalam konteks dunia pendidikan, guru dan murid perlu terlebih dahulu diperkenalkan kepada konsep pembelajaran elektronik dan blog beserta manfaat-manfaatnya, yang sudah dibeberkan di atas tadi.

Berikut ini merupakan manfaat blog bagi dunia pendidikan :



1. Mendorong siswa untuk selalu mendokumentasikan apa yang ada di dalam pikiran mereka, termasuk di antaranya adalah pengetahuan, pengalaman, perasaan, pendapat, dan lain-lain, dengan metode yang paling sesuai dengan kepribadian masing-masing, apakah itu lewat tulisan, gambar, suara, atau video. Hal ini, selain berguna sebagai ajang latihan mengungkapkan ide-ide yang terpendam, juga berguna untuk penghematan biaya dalam hal publikasi gagasan karena dengan media blog, sebuah gagasan tidak perlu dimuat dalam ribuan lembar kertas agar dapat terpublikasi secara luas.
Setiap buah pikiran yang berhasil mereka dokumentasikan, sebaiknya diberi apresiasi agar mereka juga semakin terpacu untuk mendokumentasikan pengetahuan yang mereka punya. Apresiasi tersebut tidak harus berupa materi, tapi bisa juga berupa tanggapan, pengakuan, pujian, dan bahkan kritikan atas apa yang mereka berhasil dokumentasikan.

2. Menggantikan kelas-kelas diskusi yang selama ini selalu terbatas pada waktu dan sebuah ruangan fisik, sehingga proses pembelajaran pun dapat diselenggarakan dengan lebih fleksibel.


3. Cara yang efektif untuk meningkatkan minat belajar para siswanya.Misalnya seorang guru memposting suatu permasalahan atau materi pelajaran yang disusun dalam suatu bahasa yang formal tetapi lebih santai. Para siswanya kemudian bisa blogwalking ke blog tersebut dan kegiatan belajar mengajar pun bisa menjadi lebih menyenangkan. misalnya seperti yang sudah berkembang di SMA 12 jakarta
Materi pelajaran yang diposting melalui media blog bisa menjadi sebuah konten hebat yang bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan.

4. Memperkenalkan teknologi internet di kalangan pelajar dan pengajar, juga bisa menjadi terobosan baru di dunia pendidikan. So, tunggu apa lagi, teknologi yang semakin canggih ini asal dimanfaatkan semaksimal mungkin, diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan besar, tidak hanya di bidang pendidikan, bahkan mencakup semua bidang.

Hmh.. cukup sekian dulu ya sobat kontemporer. semoga bisa berguna ya :)

Cari tau Persahabatanmu ! Sejati atau Semu


Bismillahirrahmanirrahiim..
Menurut penelitian psikologi nih, salah satu ciri seseorang sehat jiwanya adalah ketika ia memiliki seorang sahabat di sisinya. Secara hakikat manusia itu sendiri yang nggak lain adalah makhluk social, pasti butuh seseorang yang ada paling nggak untuk berbagi. Buat remaja sendiri, kehadiran seorang sahabat jadi hal yang cukup penting. Sebab, ketika menelusuri kejiwaan remaja itu sendiri, banyak diantara mereka yang masih terbilang labil dan masih mencari jati diri mereka sendiri. Oleh karena itu, mereka mencari sandaran untuk paling nggak bisa menjadi ‘tong sampah’ curhatan, tempat sharing, berbagi suka-duka-luka-perih-lara-dansebagainyadeh. Namun, seringkali, persahabatan yang ada tidklah sejati. Melainkan semu. Persahabatan hanya sebagai topeng pergaulan, symbol status, dan kesamaan kepentingan yang cenderung duniawi belaka. Makanya, sering banget kita temukan seseorang yang karena persahabatan rela mengubah atau menyembunyikan kepribadiannya. Melakukan aktivitas yang oke bin asyik seperti ngerokok, kebut-kebutan, bullying, bahkan nyicip-nyicip narkoba. Atas nama solidaritas persahabatan dan persaudaraan, maka jadilah persahabatan menjadi semu.
Taaaaaaaaaapiiiiiiiiiiiiiiiiii, masih banyak kok persahabatan yang asyik. Beneran asyik. Nggak dibuat-buat kayak kasus di atas. Gimana sih cara cari sahabat sejati? Gimana sih cara masuk surga lewat jalur persahabatan? Emang bisa?? Bisa dooooooong..
4 K Cari Sahabat
Islam memang dahsyat. Konsep pertemanan alias ukhuwah dalam islam juga dahsyat. Jaminannya surga. Padahal ‘Cuma’ dengan saling mencinta sahabat.
“di hari akhir nanti Allah bertanya : Mana si Fulan dan si Fulan yang saling mencinta karena Aku? Hari ini –saat tidak ada naungan selain naungan-Ku- maka dua orang yang saling mencinta berada dalam naungan-Ku.” (Shahih Muslim).
1. Ketelitian
“seseorang mengikuti ‘agama’ teman dekatnya; karena itu telitilah dengan siapa ia berteman dekat”. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).


Pernahkah kita berpikir : kok saya udah berteman dengannya tapi nggak ada kemajuan yaa?kualitasnya gini-gini aja? Lha, kok kualitas diri bergantung pada sahabat? Lha, ya iya lah.. kan sudah dijelaskan di hadits di atas. Contohnya, banyak orang sukses yang bisa sukses karena pengaruh dan dorongan sahabat yang ada di sisinya. Jadi, coba deh kamu cek, aakah sahabat kamu : baik akhlaknya? Baik agamanya? Bisa dipercaya? Menghargai dirinya sndiri? Punya pikiran positif? Suka memotivasi? Dst.. bukan berarti kita nggak boleh bersahabat dengan yang nggak memenuhi syarat diatas. Yaa tentu nggak saklek begitu yaa. Namanya juga manusia. Tapi dengan ketelitian kita bisa lebih peka terhadap tipe sahabat kita.
2. Kesamaan dan Kedekatan
Kenapa banyak kelompok atau komunitas di dunia ini? Sebab, setiap orang suka dengan orang yang memiliki kesamaan dengannya.kesamaan atau kedekatan terhadap sesuatu biasanya membuat hubungan seseorang dengan orang lain menjadi lebih kuat. Tapi, hati-hati.. jangan sampai kesamaan-kesamaan itu menjadikan diri kita fanatic terhadap sesuatu.
3. Keseimbangan
Bersikaplah proporsional. Sahabat adalah sahabat. Bisa jadi ia memiliki keinginan yang berbeda dengan kita. Bahkan sepasang saudara kembar saja terlahir dengan berbeda DNA kok. Jangan samai kita memaksakan kesegalasesuatunya menjadi sama secara mutlak. Nggak ada kamusnya tuh dalam persahabatan kalau kita masi memaksakan kehendak kita. Seimbang adalah sikap dimana kita memposisikan diri kita agar tidak berlebihan
4. Kebahagiaan
Tanyakan pada hati nuranimu : apakah kita bahagia bersama sahabat? Ataukah senyum di wajah dan muka happy hanya topeng belaka? Apakah keberadaan sahabat membuat hati kita bertambah lapang, atau malah semakin sesak? Ataukah jaunya sahabat malah membuat rasa kangen yan mendalam?
Last but not least, kekayaan jiwa lah yang akan mengantar kita pada naungan Allah kelak, saat kita bersahabat, mencintainya karena Dia semata.

Makna kartini dalam islam

Pada zaman sekarang orang-orang salah kaprah memperingati Hari Kartini. Saya tidak ingin membeberkan rinciannya. Tapi, saya perlu mengungkapkan bahwa sejarah istilah ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ itu berasal dari Al-Quran . Inilah bukti surat-surat Kartini kepada sahabatnya dari Belanda:

“Mengenai agamaku Islam, Stella, aku harus menceritakan apa? Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya dengan umat agama lain. Lagi pula sebenarnya agamaku karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, kalau aku tidak mengerti, tidak boleh memahaminya? Al-Quran terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan kedalam bahasa apa pun. Di sini tidak ada orang yang mengerti bahasa Arab. Di sini orang diajar membaca Al-Quran tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya. Kupikir, pekerjaan orang gilakah, orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibacanya itu. Sama saja halnya seperti engkau mengajarkan aku buku bahasa Inggris, aku harus hafal kata demi kata, tetapi tidak satu patah kata pun yang kau jelaskan kepadaku apa artinya. Tidak jadi orang sholeh pun tidak apa-apa, asalkan jadi orang yang baik hati, bukankah begitu Stella?” [Surat Kartini kepada Stella, 6 November 1899]

“Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlunya dan apa manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Al-Quran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya, dan jangan-jangan guru-guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepadaku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa, kitab yang mulia itu terlalu suci sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya. [Surat Kartini kepada E.E. Abendanon, 15 Agustus 1902.
Untuk ukuran seorang perempuan dan ukuran zaman itu (bahkan ukuran zaman sekarang sekalipun) pendapat Kartini ini benar-benar sangat kritis dan sangat berani.



Suatu ketika, takdir membawa Kartini pada suatu pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat yang juga adalah pamannya. Pengajian dibawakan oleh seorang ulama bernama Kyai Haji Mohammad Sholeh bin Umar(atau dikenal Kyai Sholeh Darat) tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertarik sekali dengan materi yang disampaikan (ini dapat dipahami mengingat selama ini Kartini hanya membaca dan menghafal Quran tanpa tahu maknanya). Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Berikut ini dialog-nya (ditulis oleh Nyonya Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat).

“Kyai, perkenankanlah saya menanyakan, bagaimana hukumnya apabila seorang yang berilmu, namun menyembunyikan ilmunya?”

Tertegun Kyai Sholeh Darat mendengar pertanyaan Kartini yang diajukan secara diplomatis itu.
“Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?”. Kyai Sholeh Darat balik bertanya, sambil berpikir kalau saja apa yang dimaksud oleh pertanyaan Kartini pernah terlintas dalam pikirannya.

“Kyai, selama hidupku baru kali inilah aku sempat mengerti makna dan arti surat pertama, dan induk Al-Quran yang isinya begitu indah menggetarkan sanubariku. Maka bukan buatan rasa syukur hati aku kepada Allah, namun aku heran tak habis-habisnya, mengapa selama ini para ulama kita melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al-Quran dalam bahasa Jawa. Bukankah Al-Quran itu justru kitab pimpinan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”

Setelah pertemuan itu nampaknya Kyai Sholeh Darat tergugah hatinya. Beliau kemudian mulai menuliskan terjemah Quran ke dalam bahasa Jawa. Pada pernikahan Kartini , Kyai Sholeh Darat menghadiahkan kepadanya terjemahan Al-Quran (Faizhur Rohman Fit Tafsiril Quran), jilid pertama yang terdiri dari 13 juz, mulai dari surat Al-Fatihah sampai dengan surat Ibrahim. Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya. Tapi sayang, tidak lama setelah itu Kyai Sholeh Darat meninggal dunia, sehingga Al-Quran tersebut belum selesai diterjemahkan seluruhnya ke dalam bahasa Jawa.

Kartini menemukan dalam surat Al-Baqarah ayat 257 bahwa ALLAH-lah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya (Minazh-Zhulumaati ilan Nuur). Rupanya, Kartini terkesan dengan kata-kata Minazh-Zhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya karena Kartini merasakan sendiri proses perubahan dirinya, dari kegelisahan dan pemikiran tak-berketentuan kepada pemikiran hidayah (how amazing…).
Dalam surat-suratnya kemudian, Kartini banyak sekali mengulang-ulang kalimat “Dari Gelap Kepada Cahaya” ini. (Sayangnya, istilah “Dari Gelap Kepada Cahaya” yang dalam Bahasa Belanda adalah “Door Duisternis Tot Licht” menjadi kehilangan maknanya setelah diterjemahkan oleh Armijn Pane dengan istilah “Habis Gelap Terbitlah Terang”).

Nampaknya masa-masa ini terjadi transformasi spiritual bagi Kartini. Pandangan Kartini tentang Barat-pun mulai berubah, setelah sekian lama sebelumnya dia terkagum dengan budaya Eropa yang menurutnya lebih maju dan serangkaian pertanyaan-pertanyaan besarnya terhadap tradisi dan agamanya sendiri

Cara Berkepribadian Kuat

Bismillahirrahmanirrahiim..
Apa sih kepribadian yang kuat itu? Apakah orang yang kuat itu adalah orang yang nggak pernah menangis ketika ada masalah?
Bukan! Orang yang berkepribadian kuat bukanlah mesti orang yang demikian. Pribadi yang kuat bukan dilihat dari kekuatannya menahan air mata di pelupuk. Setiap orang memiliki masalah. bahkan ada yang tidak dapat diselesaikan. Yang terpenting adalah kita selalu mencoba untuk menyelesaikannya. Itulah kepribadian kuat.
Kekuatan kepribadian dilihat dari kejujuran dalam menghadapi permasalahan hidup dan keberanian untuk memandang masala dengan bening.
Remaja musti, kudu, wajib, harus punya yang namanya kekuatan di kepribadiannya. Seperti aa sih orang yang punya kepribadian kuat?

• Berani jadi diri sendiri
Be my self! Dasar kepribadian yang kuat adalah ketika ia berkata, bertindak, dan bersikap sesuai kata hati nurani. Atau dengan kata lain : menjadi diri sendiri. Hati nurani itu hal terjujur yang ada di diri kamu. Hati nurani itu nggak pernah bohong. Itulah sebab kenapa hati nurani akan selalu memberitahu kamu apa yang sebenarnya kamu inginkan. Kalau kamu ingin selalu merasa bahagia, mari sesuaikan tindakanmu dengan kata hatimu.


• Hargai dirimu apa adanya
Pasti masing-masing dari kita sadar banget kalau yang namanya manusia pasti punya kelemahan di samping kelebihan yang pula Allah ciptakan berdampingan dengan kita. Maka, terimalah kekurangan itu. Perbaiki kekurangan itu, atau bahkan bisa pula kamu tutupi dengan kelebihan yang kamu miliki jika diperlukan. Hargai diri kamu APA ADANYA. Jangan lantas menjadi sombong dengan kelebihan dan jangan pula menjadi minder dengan kekurangan. Menghargai diri kamu sendiri sama seperti kamu member harga diri pada diri kamu. Mulailah menjadi berharga dengan menghargai diri kamu sendiri..
• Temukan konsep diri yang tepat
Apa sih konsep diri itu? Konsep diri ialah cara kamu sendiri membuat rumusan yang tepat untuk diri kamu sendiri. Konsep diri kita itu sendiri bisa kita peroleh setelah kita bisa memahami diri kita sendiri dengan baik dan mendalam. Sebelum mengkonsep, kita mesti punya dulu nih gambaran pribadi yang menyeluruh tentang diri kita. Weits, kok kayaknya rumit yaa?? Haha, nggak juga kok. Yuk, kita coba..

Konsep diri itu seperti sebuah rumus. Rumus? Kayak matematika? Fisika? Hmm, kurang lebih seperti itu. Bedanya, rumus ini kamu sendiri yang buat. Karena ini menyangkut diri kamu sendiri. Dan hanya kamu yang bisa kenal dan memahami isi diri kamu seutuhnya.

Coba di list :
1. Kelebihan potensi yang kamu miliki.
2. Kekurangan yang ada pada diri kamu.
3. Motivasi kamu dalam melakukan berbagai hal.
4. Kekuatan pribadi kamu.
Kelebihan dan kekurangan diri pasti kamu sudah paham kan? Sekarang, gimana caranya kita mengetahui motivasi dan kekuatan pribadi yang kita punya? Jawab pertanyaan dibawah ini :
1. Apa yang bisa bikin hari kamu penuh semangat dan ceria?
2. Apa aja sih yang bisa bikin kamu bĂȘte dan sedih?
3. Apa aja sih yang bisa buat kamu merasa pede dan keren?
Dengan kamu menemukan unsur-unsur kepribadian yang ada di diri kamu dan merumuskan konsep yang ada di diri kamu, kamu jadi lebih matang dan siap dalam mengelola diri dan kehidupan kamu. Atau misalkan, kamu punya rencana dan impian,kamu akan tahu gimana cara mewujudkannya. Dari sini juga, kita bisa menilai diri kita sendiri secara objektif dan lebih terbuka. Kamu jadi nggak peduli kalau ada orang yang rese dan curiga sama kamu, karena kamu tahu persis apa yang kamu lakukan. Kamu bisa bertanggung jawb penuh atas perbuatanmu sendiri, dan jadi orang yang menyenangkan seumur hidup! Nggak percaya? makanya, ayo coba!!
*referensi :
Lebih dari Sekedar PD #2. Integrity Building, GINA AL ILMI & ILNA Learning Center


Senin, 19 April 2010

Banyak bercerminlah dari mereka

Bismillahirrahmanirrahiim,
Setiap orang pasti bisa yang namanya memperoleh keberhasilan. Apalagi buat pemuda yang terbukti punya semangat dan didukung oleh potensi yang masih menggebu-gebu dalam jiwa mereka. Dan percayalah, tiap orang telah dikaruniai potensi luar biasa masing-masing oleh Allah Swt. Baik itu potensi akal (fikriyah), jasmani (jasadiyah), rohani (ruhiyah). Dan itu semua nggak sembarangan dan mesti dikembangkan oleh setiap kita biar jatohnya semua itu nggak mubadzir. Ingatkah kamu, bahkan Einstein saja hanya mempergunakan kurang dari 10% potensi otaknya. Bagaimana dengan kamu? Sudah berapa besar potensi otak yang sudah kamu optimalkan?
Biar kita nggak terus-terusan minder dan menganggurkan yang namanya potensi otak, yuk kita kenalan sama orang-orang terdahulu yang sukses mengoptimalkan potensi otaknya..



Tengoklah seseorang bernama Al-Khawarizmi..
Ia adalah seorang ahli matematika, astronomi dan geografi yang menguasai 5 macam bahasa : Yunani, Cina, Arab, India dan yahudi. Sampai sekarang, rumus-rumus yang dibuat Al-Khawarizmi masih digunakan. Nggak percaya? dialah yang memperkenalkan angka nol atau dalam bahasa arab disebut sifr. Angka nol sendiri baru dikenal dan dipergunakan orang barat sekitar 250 tahun setelah diperkenalkan Al-Khawarizmi. Tahukah kamu apa algoritma itu? Algoritma berarti prosedur sistematis untuk memecahkan masalah matematis dalam langkah-langkah terbatas. Dan tahukah kamu darimana nama algoritma diambil?
Di dunia barat, Al-Khawarizmi lebih dikenal dengan nama Algoarisme atau algorisme. Ia menyumbangkan karya-karyanya antara lain : aljabar, pengertian-pengertian geometris, teorema segitiga sama kaki, perhitungan luas dan tinggi segitiga, serta luas jajargenjang dan lingkaran. Dalam beberapa hal Al-Khawarizmi telah membuat aljabar menjadi ilmu eksak
Setelah Al-Khawarizmi, tengok pula Imam Bukhari..
Contoh keajaiban otak bisa kita temui pada Imam Bukhari yang telah hafal Al-Qur’an dan ribuan hadits sejak umur belasan tahun. Ia menguasai 600.000-750.000 hadits, dan sekitar 300.000 hadits dihafalnya secara persis hingga diluar kepala sampai ke perawinya. Subhanallah..
Seorang kawan Imam Bukhari pernah bercerita bahwa sewaktu usianya baru 17 tahun, selama setengah bulan ia menghafal 15.000 hadits. Hal ini diketahui teman-temannya ketika mereka mencemooh Bukhari yang tak pernah membuat catatan hadits. Tapi ia sama sekali tidak tersinggung. Dengan tenang ia meminta teman-temannya tersebut untuk membuka catatan hadits mereka. Lalu, Bukhari melafalkan 15.000 hadits tersebut di luar kepala dengan sempurna tanpa salah sedikitpun. Di usia 20 tahun, ia telah lulus sebagai ahli hadits dan menjadi lulusan termuda di bidangnya.
Dan masih banyak manusia-manusia lain yang sukses mengoptimalkan kemampuan dan potensi otak mereka. Padahal jika kita cermati, fasilitas yang ada pada zaman terdahulu nggak lebih canggih dari yang ada di zaman sekarang ini. Mereka pun manusia yang sama seperti kita, dengan karunia dari Allah yang sama dan merata pula. Buktikanlah bahwa pemuda memang bisa mengemban dan mengoptimalkan tiap anugrah yang Allah Swt berikan pada kita.. Lalu, tunggu apa lagi?? Maka banyak bercerminlah dari mereka.. Ayo berbuat sehebat mereka!!
*Referensi :
• Biar Hidup Asyik Kaya Makna #1. Bikin Life Planning, GINA AL ILMI & ILNA Learning Center
• http://www.google.co.id/m?q=Rumus-rumus+al-khawarizmi